Kamis, 16 Januari 2014

Jodoh, Siapa yang Tahu?

Sesuai dengan hakikatnya, manusia diciptakan berpasang-pasangan. Gak ada yang sendirian rasanya.
Tentu dilihat dari judulnya sudah menarik dong hehe

Yak, jodoh.. Siapa yang tahu tentang jodoh kita, siapa dia? Siapa yang bisa meramalkan akan berjodoh dengan siapa yang diinginkannya? Tentu aku rasa gak ada ya :D

Memang setiap orang entah dia laki-laki atau perempuan pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Kalau kata temen2 aktivis sih "Virus Merah Jambu". Nah, biasanya bagi para aktivis yang serius cuma bisa nahan sih. Istilahnya "Mencintai dalam Diam"

Dari rasa itu tentu kita punya sosok jodoh impian dong. Sosok idaman tiap orang juga berbeda-beda. Misalnya kalo aktivis akhwat nih, pengen punya suami seperti Rasulullah.

Tapi.. tapiiiii... tunggu dulu hihi

Kenapa????

Segala sesuatu yang kita inginkan belum tentu yang terbaik buat kita. Inget dong surah nya di Al-Baqarah.

Terkadang kita menginginkan sosok yang begitu sempurna tanpa kita berkaca terlebih dahulu apakah kita sempurna dan pantas mendapatkan yang sempurna.

Ada yang sejak lama pacaran ataupun kenal dekat dengan 'si dia' dan sangat berharap ingin jadi pendamping hidupnya. Namun, kenyataan amatlah berbeda. Udah lama pacaran, ujung-ujungnya putus, gak jadi nikah. Baru aja kenal, taaruf an, eh cocok langsung nikah dan langgeng.

Gak ada yang bisa jamin urusan jodoh itu bagaimana endingnya...

Pengalaman saya sih ini, hehe *duh jadi malu*

Dari dulu saya ngefans sama Pak Habibie, ilmuwan Indonesia yang super segalanya bagiku. Apalagi setelah kemunculan film yang berjudul Habibie-Ainun, makin ngefans aja. Gara2 itu, pengen punya suami kayak beliau, dari segi mana saja.

Orangtua saya tahu dari dulu kalau saya ngefans berat dengan beliau. Orangtua merestui misalkan dapet yang seperti beliau.

Tapi, sekaraaaang...

Devi sudah dewasa haha. Devi sudah bisa realistis. Aku udah mikir, gak mungkin ada orang yang begitu miripnya dengan beliau. Karena inget apa yang kita inginkan belum tentu apa yang kita butuhkan, mindset itu mulai berubah. Pintu hati pun mulai membuka untuk siapa saja ikhwan pilihan Allah yang terbaik untukku nanti.

Lah ini sih bukan pengalaman, tapi curhat *ups

Kesimpulannya..

Jangan tutup hati kita pada seorang yang menjadi idaman kita karena kita belum tahu apakah sosok itu jodoh kita apa bukan. Di dunia ini masih banyak ikhwan yang ternyata jauh lebih baik daripada sosok dambaan itu. Kalo ternyata dapet yang lebih baik, kenapa tidak. Allah tahu yang terbaik untuk hamba-NYA. Selagi masih banyak waktu untuk mempersiapkan diri sekaligus memperbaiki diri, tak ada salahnya untuk membuka hati untuk mereka yang lebih berhak menjadi pemimpin kita ^^,

Orang yang baik untuk orang yang baik pula.
Hal yang terpenting adalah perbaikan diri selagi menunggunya.
Karena, jodoh tak ada yang tahu :D

1 komentar: